Social Icons

Kamis, 15 November 2012

sanitasi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sanitasi lingkungan saat ini merupakan masalah dunia yang menjadi agenda pokok WHO. Untuk memenuhi target Millenium development Goals (MDG), diestimasikan lebih dari dua milyar orang membutuhkan sanitasi yang baik hingga tahun 2015. Laporan terbaru WHO dan UNICEF seperti yang ddilansir oleh situs resmi WHO menyebutkan perbaikan sanitasi lingkungan dapat mengurangi 5.000 kematian tiap hari akibat diare, flu burung SARS terutama yang menyangkut masalah sampah. Persoalan sampah di Indonesia, khususnya di berbagai kota besar, mulai terasa memberikan gangguan dan dampak lingkungan yang merugikan. Keterbatasan kemampuan pengumpulan dan pengangkutan sampah, ketidaktersediaan lahan untuk Lokasi Pemusanahan Akhir (LPA), belum ditemukannya teknologi alternatif yang sesuai, bahkan hingga masalah yang paling mendasar yaitu minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan sampah, merupakan penyebab ketidakberesan penataan sistem persampahan di berbagai kota besar di indonesia saat ini (Sandhieb, 2007). Permasalahan yang paling sering ditemui di masyarakat perkotaan adalah permasalahn sampah. Permasalahan yang dihadapi seperti pengelolaan sampah yang tidak ada ujung penyelesaiaannya, tersumbatnya air akibat tumpukan sampah, berbagai penyakit yang dibawanya. Penyebab timbulnya permasalahan sampah salah satunya ialah perilaku masyarakat dalam membuang sampah. Saat ini masyarakat menganggap bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan sebagai perilaku yang wajar. Perilaku tersebut menyangkut kebiasaan seseorang sehingga perlu adanya pembinaan secara intensif dan efisien. (Research Study Club, 2007) Salah satu faktor yang menyebabkan sampah belum bisa teratasi dengan baik adalah karena belum adanya kesadaran sebagian masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, salah satu alasan mengapa warga membuang sampah dikali adalah karena tidak adanya tempat pembuangan sampah yang dekat dengan rumah mereka, warga meminta agar pihak pemerintah kota menyediakan kontainer/bak-bak sampah yang dekat dengan lokasi pemukiman warga dan yang lebih penting lagi, petugas sampah harus rutin dalam mengambil dalam mengambil sampah-sampah itu (Mahfud, RN, 2008). Sementara itu, wajar saja bila sampah masih berserakan dimana-mana dikota ini. Pasalnya, sarana dan prasarana untuk mendukung penciptaan lingkungan bersih masih sangat minim. Seperti keberadaan kontainer sampah, jumlahnya masih sangat kurang, akibat kurangnya kontainer sampah yang ditempatkan di kelurahan dan kecamatan, membuat masyarakat membuang sampah bukan lagi pada tempatnya, ditambah lagi dengan perilaku buruk masyarakat dalam membuang sampah, hal tersebut tentunya berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan yang dimiliki masyarakat tersebut. Faktor ini yang kemudian menjadi hambatan utama dalam mewujudkan kebersihan lingkungan. Saat ini misalnya, dari pihak Kantor Dinas Kebersihan Kota Makassar menyatakan dari sekitar 3.700 kubik produk sampah warga Kota Makassar setiap harinya, masih terdapat lebih 400 kubik sampah yang tak dapat diangkut dari TPS-TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh pihak petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar. Kendalanya, dalam analisis masalah oleh berbagai pihak, lantaran Kota Makassar masih kekurangan sekitar 100-an unit mobil pengangkut sampah. Demikian pula masih dibutuhkan tambahan sekitar 200-an tenaga kebersihan untuk dapat mengatasi pengangkutan produk sampah warga Kota Makassar yang mencapai sekitar 3.700 kubik setiap hari. Kekuatan armada angkutan Dinas Kebersihan Kota Makasaar saat ini hanya lebih dari 130 unit, di antaranya ada yang sebenarnya sudah tak layak operasi. Sedangkan tenaga/petugas kebersihan yang dimiliki lebih dari 400-an orang. Berbagai keterbatasan yang ada ini, tak ayal membuat masyarakat bermasa bodoh yang akhirnya membuang sampah pada sembarang tempat, yang mengganngu keindahan dan kenyamanan kota. Berdasarkan hasil pengamatan awal mengenai pengelolaan sampah pada masyarakat di Kelurahan Tidung yang kadang masih membuang sampah seenaknya, maka calon peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai pengelolaan sampah pada masyarakat di Kelurahan Tidung yang mencakup tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Keluarahan Tidung Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. 2. Bagiman gambaran sikap masyarakat dalam pengelolaan sampah di Keluarahan Tidung Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. 3. Bagaimana gambaran perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di Keluarahan Tidung Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengelolaan sampah pada masyarakat di Keluarahan Tidung Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2008. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah b. Untuk mengetahui gambaran sikap masyarakat dalam pengelolaan sampah c. Untuk mengetahui gambaran tindakan masyarakat dalam pengelolaan sampah D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Ilmiah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi khasanah ilmu pengetahuan di bidang sanitasi lingkungan. 2. Manfaat Institusi Penelitaian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah Kota Makassar pada umumnya dan Kelurahan Tidung pada khususnya untuk memperhatikan dan meninghkatkan sanitasi lingkungan, khususnya masalah sampah. 3. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman berharga bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmunya dan mengembangkan dibidang sanitasi lingkungan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perilaku Membuang Sampah Secara lebih profesional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respon seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek, dimana respon tersebut dapat berbentuk pasif maupun aktif. Pada garis besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek yaitu aspek fisik, psikis, dan sosial. Akan tetapi dari ketiga aspek tersebut sulit untuk ditarik garis yang tegas dalam mempengaruhi perilaku manusia. Karena perilaku manusia merupakan refleksi diri dari berbagai gejala kejiawaan seperti pengetahuan, keinginan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya. Hidup sehat merupakan idaman bagi setiap masyarakat namun didalam masyarakat itu sendiri adapula suatu perilaku yang merugikan kesehatan masyarakat tersebut. WHO menganggap ini perilaku yang merugikan kesehatan itu adalah “Man Made Pathogenic Agent”. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan memperngaruhi kesehatan individu kelompok atau masyarakat (Blum: 1974). Oleh sebab itu dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat maka intervensi atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat startegis. Merubah perilaku yang merugikan kesehataan itu diperlukan persepsi yang disadari oleh kesamaan pengetahuan, pengalaman, dan sebagainya. Penyebab timbulnya permasalahan sampah satunya ialah perilaku atau cara masyarakat dalam mebuang sampah. Saat ini masyarakat menganggap bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan sebagai perilaku yang wajar. Perilaku tersebut menyangkut kebiasaan seseorang sehingga perlu adanya pembinaan secara intensif dan efisien. B. Tinjauan Umum Tentang Sampah 1. Pengertian Sampah Sampah adalah suatu bahan atau benda yang sudah tidak dapat dipakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah dipakai manusia dan dibuang (Soekidjo Notoatmodjo, 1997). Sampah adalah suatu bahan yang sudah tidak berguna, tidak digunakan ataupun yang terbuang yang dapat dibedakan menjadi sampah medis dan non medis dan dikategorikan sampah radioaktif, sampah infeksius, sampah citoktosin dan sampah umum (domestik) Para ahli kesehatan masyarakat membuat batasan sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya (Indrawati, 2001). Sampah menurut ilmu kesehatan lingkungan (refuse) adalah sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang sedimikian rupa sehingga tidak mengganggu kelangsungan hidup. 2. Jenis-jenis Sampah Jenis-jenis sampah (Dainur, 1995) sebagai berikut: a. Menurut Asalnya: 1. Sampah buangan rumah tanggam, termasuk sampah sisa bahan makanan, sisa pembungkus makanan dan pembungkus perabotan rumah tangga, sampah sisa tumbuhan kebun dan sebagainya. 2. Sampah buangan pasar dan tempat-tempat umum (warung, toko, dan sebagainya) termasuk sisa makanan, sampah pembungkus makanan dan lain-lain. 3. Sampah buangan jalanan, termasuk diantaranya sampah berupa debu jalan, sampah sisa tumbuhan taman, sampah pembungkus bahan makanan, sampah berupa kotoran hewan dan sebagainya. 4. Sampah industri, termasuk diantaranya air limbah, sisa bahan baku, bahan jadi dan sebagainya. b. Menurut Jenisnya 1. Sampah Organik, misalnya sisa bahan makanan, sisa makanan. Keseluruhan dikenal sebagai sampah buangan rumah tangga dan juga sampah pasar. 2. Sampah Anorganik, misalnya berbagai jenis sisa gelas, logam, plastik. Biasanya jenis ini terbagi atas sampah yang dapat dihancurkan dan yang tak dapat dihancurkan oleh microorganisme. Umumnya sampah yang dapat dihancurkan termasuk sampah anorganiuk. c. Menurut sifat fisiknya 1. Sampah kering, yaitu sampah yang dapat dimusnahkan dengan dibakar. Misalnya kertas, sisa makanan, plastik. 2. Sampah basah, yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan untuk dibakar. Kebanyakan sampah dapur tergolong sampah basah yang sukar dikeringkan. 3. Penanggulangan Sampah Penanggulangan sampah dengan cara mengumpulkan sampah, umumnya dapat diterima masyarakat pedesaan maupun masyarkat pedesaan maupun masyarakat kota. Sampah buangan rumah tangga dikumpulkan dalam bakul atau tempat yang kedap air. Kemudian sampah dipindahkan dalam bak sampah (tempat penampungan) sementara. Bak penampungan sementara lazimnya berkonstyruksi kuat, kedap air, tidak mudah diganggu binatang, mudah dibersihakan serta dirawat. Untuk menghindari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bumi

AKU DAN MASAKU

Ahmad Munawir Saleh

Menu

Gallery Slider(Do Not Edit Here!)

Search

Copyright Text

 

Sample text

Sample Text

Sample Text