BAB
I.
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
Konflik antar golongan
akhir-akhir ini, terutama konflik yang dilatarbelakangi agama, suku, dan ras,
bahkan antar kampung membuktikan bahwa perhatian terhadap pembangunan sosial di
Indonesia perlu ditingkatkan. Untuk dapat hidup rukun dan damai diantara
kelompok etnik yang berbeda di Indonesia, perlu dikembangkan sikap dan perilaku
inklusif. Seseorang yang bersikap inklusif, tidak perlu berkompromi terhadap
nilai-nilai kepercayaan yang dipegangnya (Fuxi, 2003). Dia tetap berpegang
teguh terhadap kepercayaan agamanya dan kesepakatan sosial (social consensus) yang ada di
komunitasnya, namun ia tetap hidup rukun dan terbuka terhadap kelompok-kelompok
etnik dan pemeluk agama lainnya.
Konflik dan kekerasan yang
terjadi di berbagai daerah di Indonesia selama ini dapat berakibat terhadap
rendahnya laju pembangunan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari sektor
ekonomi, hukum, politik, pertahanan dan keamanan hingga pada masalah
pendidikan.
Dengan demikian, pemerintah perlu
menjadikan pembangunan di bidang sosial budaya sebagai suatu prioritas utama
dan sama pentingnya dengan pembangunan di bidang ekonomi, hukum, sosial
politik, pendidikan, dan lain-lain. Untuk itu, maka pembangunan bangsa
Indonesia perlu diawali dari pembangunan sosial budaya. Nilai yang ada dalam
setiap penganut budaya sebagai modal sosial kelompok tersebut akan memicu kinerja
dan motivasi mereka untuk dapat mengembangkan diri dan membangun komunitas atau
bangsanya.
Oleh karena itu, kebijaksanaan
dasar pembangunan sosial budaya mendesak untuk dilakukan yang diarahkan kepada
beberapa sasaran utama, seperti penerusan dan pembentukan nilai yang mengacu
kepada warisan kebudayaan Indonesia yang luhur, kehidupan berbangsa dan
bernegara serta nilai-nilai yang dimaksudkan tersebut bukan saja berupa
penguasaan pengetahuan tetapi sekaligus membentuk sikap yang selanjutnya
tercermin dalam perbuatan. Pengembangan perangkat kelembagaan sosial yang
berpijak kepada nilai-nilai budaya yang luhur, asas berbangsa dan bernegara, serta
penerapan konsep-konsep modern. Pengembangan kelembagaan (institusionalisasi)
ini bukan saja menyangkut struktur tetapi juga proses, bukan saja prosedur
tetapi juga nilai sikap dan tindakan yang membudaya dan mengikat kelompoknya. Penyediaan
sarana dan prasarana sosial yang mendukung terwujudnya tujuan pembangunan di
bidang sosial budaya (Soejatmoko, dkk, 2000).
B.
Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang
masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas, penelitian ini memusatkan
perhatian pada penelusuran faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi integrasi
sosial antar etnik yang berbeda di Sulawesi Selatan sehingga tetap hidup rukun
dan damai.
Karena itu menarik untuk diteliti
karena temuan dalam penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada
pemerintah dan juga menjadi cerminan kelompok etnik lainnya di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1)
Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi integrasi sosial antar kelompok etnik di Sulawesi
Selatan?
2)
Bagaimanakah
strategi peningkatan integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan?
3)
Bagaimana
meningkatkan efektivitas komunikasi antar budaya antar etnik di Sulawesi
Selatan?
C. Road Map Penelitian
Identifikasi
Faktor-Faktor
Rancangan Strategi
Penanganan konflik
|
|||
Strategi Penanganan Konflik
|
D. Rancangan Kebijakan
Penelitian di bidang sosial
budaya ini diharapkan dapat meningkatkan integrasi dan kerukunan diantara
kelompok etnik yang berbeda dan menekan terjadinya konflik komunal, agama, ras,
dan antar kampung. Perbedaan atau keberagaman merupakan suatu kekayaan nasional
yang perlu dilestarikan dan dijadikan sebagai pemicu untuk membangun bangsa ini
menjadi sejahtera.
Dengan demikian, hasil penelitian
ini dapat dijadikan dasar kebijakan untuk membangun berbagai sektor dalam
pembangunan.
BAB
II
TUJUAN,
MANFAAT, DAN LUARAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan
permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
1)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi integritas sosial antar kelompok etnik di Sulawesi Selatan.
2)
Strategi
peningkatan integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan?
3)
Efektivitas
komunikasi antar budaya antar etnik di Sulawesi Selatan?
B.
Manfaat Penelitian
Ada dua hal yang menjadi manfaat
atau kegunaan penelitian ini. Pertama, adalah kegunaan substansi topik bahwa
penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan integrasi
sosial diantara kelompok etnik yang berbeda.
Disamping kedua hal tersebut,
penelitian ini juga berguna bagi:
a) aparat terkait (pemerintah daerah)
sebagai bahan masukan dan motivasi guna meningkatkan kerukunan dan toleransi
antar etnik.
b) sebagai bahan masukan dan
pertimbangan para pengambil keputusan serta sebagai referensi bagi pihak lain yang tertarik dalam penelitian dengan
topik yang sama pada penelitian-penelitian selanjutnya.
C.
Luaran
Penelitian
1. Sebagai bahan masukan kepada para
pengambil kebijakan (pemerintah daerah) guna meningkatkan integritas sosial
antar etnik dan sebagai dasar pengambilan kebijakan di bidang pembangunan.
2. Publikasi artikel ilmiah yang
diterbitkan dalam jurnal ilmiah terakreditasi nasional atau internasional.
3. Model pembangunan sosial budaya.
4. Buku referensi.
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
A. Konflik di Indonesia
Setelah
perjuangan kemerdekaan, selama lima puluh tahun pertama Indonesia dilanda berbagai
konflik dengan kekerasan yang berkaitan dengan separatisme, peranan agama dalam
negara sekuler, dan pembagian kekuasaan dan sumberdaya – konflik-konflik yang
dinamakan para pengamat, konflik komunal, konflik suku, konflik sosial, konflik
politik atau konflik agama (Anwar, 2005).
Masyarakat
tradisional Indonesia ditandai oleh ketegangan antara doktrin hirarki sosial
dan ketenangan di satu pihak dengan kenyataan adanya persaingan sosial yang
sengit di pihak lain. Persaingan sosial tersebut dapat menjadi kecemburuan
sosial dan berujung pada konflik komunal dan konflik antar kelompok etnik.
Konflik semacam ini telah mewarnai sejarah perjalanan Indonesia, sebagai misal
konflik di Sampit, Kalimantan Barat, konflik antar orang pendatang (Bugis –
Makassar) dengan suku asli di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan lain-lain.
Demikian halnya dengan konflik yang berbau agama, seperti konfli di Ambon,
Poso, dan sejumlah tempat di Indonesia.
Sebelum
konflik sara dan kecemburuan sosial tersebut terjadi, di Indonesia telah banyak
terjadi konflik-konflik besar, seperti konflik tahun 1956 (PKI), isu
disintegrasi bangsa, seperti RMS di Ambon, GAM di Aceh, OPM di Papua, dan
sejumlah gerakan separatis dan subversif lainnya.
Memang
banyak konflik yang terjadi akibat dari dimensi budaya, yaitu kelompok-kelompok
bermusuhan melihat dari masing-masing sebagai anggota dari suatu budaya yang
sama (suku atau agama) dan bertarung antara lain untuk memperoleh otonomi
budaya (Stewart dalam Anwar, 2005).
Adapun
variabel-variabel yang berkaitan dengan konflik dapat dilihat pada tabel 1
berikut:
Tabel
1. Variabel-Variabel yang Berkaitan dengan Konflik (Kekerasan)
Variabel ekonomi berkaitan dengan konflik
|
Bukti kaitan dengan konflik
|
Hipotesis
|
Pendapatan
per kapita menurun/stagnasi
|
Dukungan
dari studi lintas negara dan studi kasus
|
Kontrak
sosial gagal; kerusakan lingkungan hidup; biaya rendah; peluang hilang dari
peperangan (motivasi pribadi)
|
Ketimpangan
horizontal
|
Dukungan
dari studi lintas negara dan studi kasus
|
Motivasi
kelompok bagi konflik (kesenjangan horizontal)
|
Kesenjangan
vertikal
|
Bukti
pertentangan
|
Sosial
kontrak gagal
|
Kemiskinan
tinggi
|
Bukti
yang sama untuk pendapatan per kapita
|
Sosial
kontrak gagal; perang hijau; motivasi pribadi
|
Pendapatan
dan pengeluaran pemerintah untuk bidang sosial menurun
|
Bukti
studi kasus
|
Kontrak
sosial gagal; kemampuan pemerintah untuk memadamkan konflik rendah (negara
gagal)
|
Tingkat
sumber daya tinggi
|
Hanya
mendukung sumber daya mineral
|
Motivasi
pribadi (dan keuangan)
|
Faktor politik berkaitan dengan konflik
|
|
|
Sejarah
konflik
|
Bukti
statistik dan studi kasus yang kuat
|
Kondisi
ekonomi yang tetap buruk memicu konflik; ingatan mengenai konflik berperan
sebagai faktor pengerahan
|
Pengeluaran
negara bagian kecil dari pendapatan nasional
|
Bukti
sekadarnya
|
Negara
lemah
|
Kesenjangan
peluang memperoleh kekuasaan politik antar kelompok
|
Bukti
studi kasus dan statistik
|
Kesenjangan
horizontal
|
Rezim
politik menengah
|
Bukti
statistik dan studi kasus
|
Tidak
mampu merundingkan perubahan atau memadamkan kekerasan
|
Sumber:
Stewart dalam Anwar (2005).
B. Integrasi Sosial Antar Etnik
Dewasa
ini integrasi sosial semakin penting untuk diwujudkan dalam kehidupan
masyarakat dari berbagai kelompok etnik dan penganut agama yang berbeda.
Seiring dengan hal tersebut, pembangunan sosial semakin diminati dan menjadi
salah satu prioritas untuk pembangunan bangsa.
Seiring
dengan itu, konflik kekerasan adalah salah satu dari hambatan-hambatan terbesar
dalam upaya mencapai kemajuan manusia dan pembangunan. Konflik kekerasan tidak
saja menimbulkan kematian dan luka-luka, tetapi juga kehidupan politik yang
tidak stabil menghambat lembaga-lembaga ekonomi dan pembangunan ekonomi dan
sosial (Stewart dalam Anwar, 2005). Lebih lanjut Stewart mengatakan bahwa
negara yang terlibat konflik sering menunjukkan ketinggalan, bukan kemajuan,
dari sisi indikator ekonomi dan sosial. Karena itu, memahami akar penyebab
konflik, dan mengidentifikasi kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi
konflik, sangat penting untuk meningkatkan pembangunan manusia dan membasmi
kemiskinan.
C. Pembangunan Sosial Budaya
Akhir-akhir
ini, pembangunan sosial menjadi semakin populer dan diterima di berbagai
negara. Hal ini terbukti dengan diselenggarakannya berbagai konferensi pembangunan sosial, yang
salah satunya adalah World Summit on
Social Development tahun 1955 di Kopenhagen, Denmark. Ada tiga agenda utama
pembangunan sosial yang disepakati oleh para peserta antara lain: pengentasan
kemiskinan, perluasan kerja produktif dan pengurangan pengangguran, dan
peningkatan integrasi sosial (Anwar, 2005).
Pembangunan sosial budaya pada dasarnya merupakan suatu pendekatan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang sering pula disebut pembangunan
berpusat pada rakyat, dan idealnya cakupan pembangunan sosial bersifat komprehensif,
universal, dan merupakan harmonisasi antara berbagai dimensi pembangunan
ekonomi, politik, budaya, termasuk pembangunan sosial itu sendiri (Suharto
dalam Nugraha, 2005). Proses pembangunan sosial budaya haruslah didasarkan pada
Wawasan Nusantara dan doktrin Ketahanan Nasional (Suriasumantri, 2000). Lebih
lanjut Suriasumantri menjelaskan bahwa Ketahanan Nasional adalah wawasan yang
memandang perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu
kesatuan sosial budaya, satu kesatuan ekonomi, dan satu kesatuan pertahanan
nasional. Sedangkan Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan
integrasi dan kondisi dari keempat unsur Wawasan Nusantara tersebut.
Meskipun proses pengembangan kebudayaan nasional mengarah kepada satu
kesatuan budaya berdasarkan Wawasan Nusantara, tetapi dalam prosesnya
memberikan tempat kepada unsur-unsur kebudayaan daerah yang hidup dalam
masyarakatnya. Dalam kebhinekaan latar belakang kebudayaan kita, maka ”benang
merah kebudayaan nasional” harus dapat direntangkan dengan jelas untuk secara
berlanjut terus diperpanjang dan diperkuat sehingga akhirnya menjadi pengikat
seluruh aspek kehidupan kita (Suriasumantri, 2000).
D. Kebijakan Ekonomi, Sosial,
dan Politik untuk Mencegah Disintegrasi Sosial
Untuk
mengurangi konflik dan terjadinya disintegrasi sosial, maka kebijakan pro poor di bidang ekonomi, sosial, dan
politik perlu ditingkatkan. Kebijakan semacam itu hendaknya dipertimbangkan
oleh semua negara yang rawan konflik, termasuk Indonesia. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa jenis negara berikut ini jelas rawan konflik (Stewart dalam Anwar, 2005):
1.
Semua
negara dengan tingkat pendapatan yang
rendah dan tingkat perkembangan sumber daya manusia yang rendah pula,
karena paling tidak separuh dari seluruh negara dalam kategori ini pernah
terlibat konflik dalam masa 30 tahun yang lalu ini, dan semua bukti ekonometri
menunjukkan bahwa pendapatan yang rendah berkorelasi dengan konflik.
2.
Negara
yang sudah pernah terlibat konflik serius dalam masa 30 tahun yang lalu ini,
karena bukti-bukti menunjukkan bahwa konflik yang terjadi sebelumnya adalah
petunjuk yang paling meyakinkan mengenai kemungkinan konflik kembali terjadi.
3.
Negara
dengan kesenjangan horizontal yang tinggi dalam bidang politik atau ekonomi,
karena negara semacam itu kemungkinan besar akan didera konflik.
4.
Negara
dengan rezim politik ”menengah,” yaitu dalam peralihan dari rezim yang penindas menuju
rezim yang lebih demokratis.
Ada tiga
kebijakan yang diperlukan, untuk mempengaruhi faktor-faktor utama penyebab
konflik (Stewart dalam Anwar, 2005). Ketiga kebijakan tersebut dapat dibagi
kedalam a) kebijakan untuk menghilangkan kesenjangan horizontal, b) kebijakan
untuk mengurangi kegunaan konfli, dan c) kebijakan untuk mewujudkan pembangunan
yang merata.
BAB
IV. METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
yang didukung oleh pendekatan kuantitatif yang diarahkan pada studi deskriptif
analisis (analytical descriptive). Pendekatan
ini dipilih oleh peneliti karena merupakan metode standar yang digunakan secara
internasional untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial
antar etnik di Sulawesi Selatan dan rekomendasi peningkatannya.
Hasil penelitian dimaksudkan
untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan pembanguna di bidang sosial, karena
bidang sosial budaya merupakan dasar pijakan untuk membangun sektor ekonomi,
hukum, pertahanan keamanan, politik, dan lain-lain.
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini akan
dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Selatan yang ditekankan pada empat kelompok
etnik (Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja).
Seluruh proses penelitian bermula
dari pembuatan proposal yang dilaksanakan pada bulan Maret 2010, penyusunan
instrumen penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei - Agustus 2010. Selanjutnya pada bulan
September - Nopember 2009, dilakukan pengolahan atau analisis data. Pelaksanaan
seminar dan perbaikan draft laporan akhir pada akhir bulan Nopember 2010.
Selanjutnya, penyerahan laporan akhir penelitian ke DP2M DIKTI pada 15 Desember
2010.
C.
Teknik Pemilihan Informan/Responden
Dalam penentuan informan,
peneliti berdasar pada pendapat Newman dalam (Yulistiani, 2001) tentang
karakteristik informan yang baik yaitu (i) Seseorang yang mengetahui dengan
baik budaya daerahnya dan menyaksikan kejadian-kejadian di tempatnya, (ii)
Terlibat aktif dengan kegiatan yang ada di tempat penelitian, (iii) Anggota
masyarakat yang dapat meluangkan waktu bersama peneliti karena penelitian
lapangan membutuhkan waktu yang cukup lama dengan intensitas yang tinggi, dan
(iv) Nonanalitis. Orang yang tidak analitis namun mengetahui dengan baik
situasi daerahnya tanpa berpretensi menganalisas suatu kejadian, merupakan
informan baik.
Berdasarkan pada keempat kriteria
tersebut, responden dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat (tomas), tokoh
agama (toga), tokoh pendidikan (topen), tokoh politik (topol), dan masyarakat
umum dari keempat kelompok etnik tersebut yang tersebar di 23 kabupaten/kota di
Sulawesi Selatan.
D. Teknik Penarikan Sampel
Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara teknik penarikan sampel Purposive. Teknik penarikan sampel purposive ini dipilih karena kemampuannya untuk lebih tepat menduga
populasi yang tersebar di sejumlah daerah. Teknik sampling ini digunakan
untuk menarik sampel dari populasi kelompok etnis Bugis, Makassar, Mandar, dan
Toraja.
E. Sumber data
Ada dua sumber data dalam
penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari informan atau responden, dan data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber-sumber literatur, baik berupa buku, hasil
penelitian, monograf maupun informasi yang dimuat dalam sejumlah surat kabar
atau bahan-bahan audiovisual lainnya.
Adapun observasi yang diikuti
dengan kegiatan perekaman visual (foto) untuk memperkuat atau mendukung
data-data atau informasi yang diperoleh di lapangan.
F. Teknik
Pengumpulan data
Teknik
utama pengumpulan data adalah wawancara mendalam (indepth interview) in group dan out group. Sebagai contoh orang Bugis menilai diri mereka sendiri dan
menilai orang lain yang berasal dari orang Makassar, Mandar, dan Toraja. Data
dan informasi juga diperoleh melalui Kuesioner, observasi, dan studi
kepustakaan (dokumen). Ketiga langkah dalam pengumpulan data ini dengan sendirinya
membentuk suatu model triangulasi (triangulation model). Dalam
penelitian ini, juga dilengkapi dengan teknik audiovisual meliputi perekaman
suara dan dokumen gambar (foto).
Wawancara
Mendalam (Indepth Interiew). Untuk mendapatkan data primer kualitatif langsung dari
para informan (tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, dan lain-lain).
Penulis menggunakan pedoman wawancara (interview guide) yang berisi
pokok-pokok pertanyaan yang diajukan langsung kepada informan tersebut. Untuk
itu peneliti menentukan sejumlah informan penelitian yang dinilai dapat
merepresentasikan obyek permasalahan yang diteliti. Wawancara dilaksanakan
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan,
serta pewawancara merekam informasi yang disampaikan oleh informan.
Kuesioner. Untuk memperoleh data
primer dari masyarakat umum yang ada dalam ketiga kelompok etnik tersebut.
Masyarakat umum disini diwakili oleh para pekerja (buruh), ibu rumah tangga, dan
mahasiswa.
Observasi.
Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap proses interaksi
yang terjadi, seperti di kantor-kantor pemerintah, di pasar, dan di
tempat-tempat keramaian lainnya. Dalam observasi ini, peneliti menggunakan
pedoman observasi untuk memperoleh data sedetail-detailnya guna mendapatkan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui observasi
tersebut, peneliti berupaya mencermati serta menyerap situasi dinamis dari
berbagai dimensi yang mempengaruhi integrasi sosial keempat kelompok etnik
tersebut.
Studi
Kepustakaan (dokumentasi). Dokumen yang digunakan dapat berupa hasil penelitian,
buku-buku literatur, surat kabar, data pemerintah, data-data yang ada, foto,
gambar, dan lain-lain. Studi ini dilakukan guna mengutip, membahas, dan
memahami sejumlah data, teori serta pendapat yang relevan atau menjadi materi
pendukung bagi tersusunnya konsep penelitian serta pembahasan hasil penelitian.
Audiovisual.
menyangkut data yang berbentuk foto, objek/benda, dan rekaman-rekaman suara
atau gambar yang mungkin didapatkan ataupun dibuat dalam rangka memenuhi maksud
penelitian ini. Hasil foto, rekaman suara, dan lain-lain sangat penting untuk
mengingatkan dan melihat kembali suatu kejadian.
G. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Sistematika
prosedur penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu: tahap pertama
menyusun proposal penelitian, proses penjaringan melalui seminar,
penandatanganan kontrak, studi lapang (pengumpulan data), mengidentifikasi,
menganalisis, mereduksi, dan mendeskripsikan data secara kualitatif, pengolahan
data, penyusunan laporan penelitian, penggandaan dan diseminasi laporan
penelitian.
Tabel
1.
Teknik
Pengumpulan dan Sumber Data
Teknik
Pengumpulan Data
|
Sumber Data
|
Cakupan Data
|
Wawancara Mendalam (Indepth
Inverview)
|
Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
pendidikan, tokoh politik
|
Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial antar
etnik di Sulawesi Selatan
|
Kuesioner
|
Masyarakat (pekerja, IRT, mahasiswa,
dan lain-lain)
|
Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial antar
etnik di Sulawesi Selatan
|
Observasi
|
Pengamatan terhadap interaksi antar keempat kelompok
etnik tersebut
|
Faktor-faktor
yang mempengaruhi integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan
|
Dokumentasi
|
Buku-buku literatur, hasil penelitian, dan lain-lain
|
Faktor-faktor integrasi sosial, stereotip, dan
lain-lain.
|
Audiovisual
|
Hasil foto, gambar dan objek/benda
|
Gambar-gambar, atau objek yang merefleksikan
tentang integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan
|
H. Aspek/Variabel Penelitian
Aspek-aspek
yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah seluruh komponen yang
menjadi indikator untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi
sosial antar etnik di Sulawesi Selatan meliputi: stereotip, jarak sosil, dan
diskriminasi antar etnik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar, Dewi
Fortuna. 2005. Konflik Kekerasan Internal.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Nugraha, Benny
Setia. 2005. Investasi Sosial.
Jakarta: Puspensos.
Mulyana, Deddy.
2005. Komunikasi Antar Budaya.
Bandung: Rosda
Soejatmoko, dkk. 1987.
Masalah Sosial Budaya Tahun 2000.
Yogyakarta: PT. Bayu Indra Grafika.
Weda, Sukardi.
2008. Pendapat, Sosial, Politik, dan
Budaya. Makassar: LPPMM.
Weda, Sukardi.
2003. Konflik dalam Organisasi dan Cara Pemecahannya, dalam Pare Pos 2003.
Weda, Sukardi.
2003. Konflik dan Kompromi Politik Menjelang Suksesi Kepemimpinan di Daerah,
dalam Pare Pos, 2003.
Weda, Sukardi.
2006. Tawuran: Penyakit Kronis Masyarakat, dalam Fajar. 2006.
Weda, Sukardi.
2006. Anak Jalanan: Diantara Kemiskinan Ekonomi dan Sosial, dalam Pare Pos, 2006.
Weda, Sukardi dan
Baso Ronda, 2007. Integrasi Kearifan Nene’ Mallomo, dalam Pare Pos, 2007.
Weda, Sukardi.
2007. Konflik dan Perang Antar Kelompok, dalam Pare Pos. 2007.
Lampiran 1
ANGGARAN PENELITIAN
Penelitian ini membutuhkan anggaran
sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian
anggaran yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
No.
|
Jenis
|
Rp.
|
1.
|
Gaji
dan Upah
|
30.000.000,-
|
2.
|
Bahan
habis pakai, perlengkapan, penyewaan,
dan pemeliharaan
|
14.000.000,-
|
3.
|
Pemantauan
awal dan pembahasan kontrak
|
3.500.000,-
|
4.
|
Seminar
hasil penelitian
|
4.000.000,-
|
5.
|
Monitoring
dan Evaluasi (Monev) Penelitian
|
3.500.000,-
|
6.
|
Artikel
terakreditasi nasional
|
2.000.000,-
|
7.
|
Laporan
penelitian/draft buku
|
7.500.000,-
|
8.
|
Perjalanan,
akomodasi, dan konsumsi
|
21.600.000,-
|
9.
|
PPH
(Kewajiban pajak sesuai perundang-undangan
|
10.000.000,-
|
10.
|
Biaya
administrasi penelitian
|
5.000.000,-
|
Total
Anggaran
|
100.000.000,-
|
Penjelasan Tambahan
Tujuan
dan alasan diperlukannya justifikasi anggaran ialah untuk memberi informasi
secara rinci tentang penggunaan keuangan. Ada 4 pos penggunaan
keuangan selama penelitian berlangsung: gaji dan upah, peralatan, bahan habis
pakai, perjalanan, dan biaya lain-lain yang diperlukan. Pembuatan model dan
modul bahan ajar untuk siswa memakan banyak biaya karena bahan ajar
(modul) dipersiapkan sebanyak siswa. Sarana dan prasarana pembelajaran
lainnya diperlukan untuk menopang pelaksanaan penelitian ini, seperti laboratorium
BI. untuk latihan keterampilan mendengar (listening). Berikut ini
adalah tabel justifikasi anggarannya.
I. Pertimbangan Alokasi Biaya
a.
Honorarium tim peneliti
No.
|
Peneliti
|
Jumlah
Peneliti
|
Jumlah
Minggu
|
Jml/jam/
Minggu
|
Honor/
Jam
Rp
|
Jumlah
(Rp.)
|
1
|
Peneliti
utama
|
1
|
40
|
20
|
14.000
|
11.000.000
|
2
|
Anggota
peneliti
|
2
|
40
|
20
|
12.000
|
19.000.000
|
Jumlah
|
30.000.000
|
b.
Bahan Habis Pakai (Material penelitian)
No.
|
Nama
bahan
|
Jml
|
Kegunaan
|
Biaya
satuan
|
Biaya
(Rp.)
|
1
|
Kertas
HVS A4 70 gr
|
10
rim
|
Pembuatan
prototype model dan modul
|
40.000
|
400.000
|
2
|
Tas
kerja tim peneliti
|
3
bh
|
Tas
kerja
|
650.000
|
1.900.000
|
3
|
Buku
diary
|
3
|
Catatan-catatan
penelitian
|
50.000
|
150.000
|
4
|
Kertas
bergaris
|
6
rim
|
Pencatatan
data studi lapang
|
50.000
|
300.000
|
5.
|
Catridge
canon black and white
|
3
bh
|
Keperluan
cetak atau print
|
250.000
|
750.000
|
6
|
USB
flashdisk untuk peneliti dan guru
|
3
bh
|
Save/pindah
data
|
400.000
|
1.200.000
|
7
|
Ball
point peneliti dan guru
|
2
dos
|
menulis
|
150.000
|
300.000
|
8
|
Spidol/marker
for whiteboard
|
10
dos
|
menulis
|
25.000
|
250.000
|
9
|
Amplop
tebal/lebar 30x40 cm
|
60
dos
|
Penyimpanan
data instruments
|
3.000
|
18.000
|
10
|
Amplop
biasa
|
3
dos
|
mengiriman
surat
|
15.000
|
45.000
|
11
|
Staples
Max besar dan kecil
|
23
bh
|
Mengelip
kertas
|
50.000
|
150.000
|
12
|
Isi
staples besar, kecil
|
6
dos
|
Isi
staples
|
25.000
|
150.000
|
13
|
Rol
film
|
8
rl
|
Ambil
gambar
|
50.000
|
400,000
|
14
|
Batray
camera rechargeable
|
10
bh
|
Batray
camera
|
65.700
|
657.000
|
15
|
Garisan
baja
|
6
bh
|
penggaris
|
25.000
|
150.000
|
16
|
Paper
clipps
|
6
pk
|
Clip
kertas
|
5.000
|
30.000
|
17
|
Payung
peneliti, guru
|
6
bh
|
Tidak
basah
|
100.000
|
600.000
|
18
|
Penyewaan dan Pemeliharaan
|
-
|
Pemeliharaan
|
|
7.200.000
|
Jumlah 14.000.000
|
c.
Anggaran Perjalanan, Akomodasi, dan Konsumsi
No.
|
Tujuan
|
Keperluan
|
Volume
|
Biaya Satuan (Rp)
|
Biaya
|
|
JML org
|
Frek/mg.
|
RP
|
||||
1
|
Kabupaten
Tanah Toraja
|
Studi
lapang
|
3
|
4
x
|
400.000
|
4.800.000
|
2
|
Kabupaten
Wajo
|
Studi
lapang
|
3
|
4x
|
400.000
|
4.800.000
|
3
|
Kabupaten
Jeneponto
|
Studi
lapang
|
3
|
4x
|
400.000
|
4.800.000
|
4
|
Kota
Makassar
|
Studi
lapang
|
3
|
4x
|
200.000
|
2.400.000
|
5
|
Kabupaten Majene di Sulbar
|
Studi
lapang
|
3
|
4x
|
400.000
|
4.800.000
|
Total biaya
|
21.600.000
|
e. Pengeluaran Lain-lain
No.
|
Uraian Kegiatan
|
Volume
|
Biaya sat. (Rp)
|
Biaya (Rp)
|
|
Satuan
|
JML
|
|
|
||
1
|
Izin
dan persuratan
|
Paket
|
1
|
300.000
|
300.000
|
2
|
penyusunan
instrumen dan bahan ajar
|
Paket
|
3
|
500.000
|
1.500.000
|
3
|
Penggandaan
bahan ajar dan instrumen
|
Lokasi
|
10
|
500.000
|
5.000.000
|
4
|
Penyusunan
laporan
|
Paket
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
7
|
Seminar
hasil penelitian
|
Paket
|
1
|
1.00.000
|
1.000.000
|
8.
|
Penggandaan
Laporan
|
Buah
|
15
|
50.000
|
750.000
|
9
|
Pengiriman
laporan
|
Paket
|
1
|
500.000
|
300.000
|
Total biaya
|
10.500.000
|
II.
Dukungan Dana Penelitian pada Pelaksanaan Penelitian: Tidak Ada
Ketua
Peneliti
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.
Identitas diri
a) Nama : Prof. Dr.
Darman Manda, M.Hum
b) Alamat :Pondok
Madinah Town House B1 No3 KM 9
c) Telephone : (0411) 584328
d) Tempat/tgl lahir : Polewali,
3 Januari 1965
e) Pekerjaan : Dosen FIS UNM
f) Bidang keahlian : Sosiologi,
antropologi
g) Pangkat/Golongan : IV D / Pembina Utama Madya
h) Jabatan Fungsional : Guru
Besar
i)
Jabatan
Struktural : -
2. Latar
Belakang Pendidikan:
a.
SD Negeri Kiru-Kiru
Mangkoso-Barru,tamat tahun 1977
b.
SMP Negeri Mangkoso-Barru, tamat tahun 1981.
c.
SMA Negeri V Makassar, Jurusan IPA, tamat tahun
1984
d.
S1 Pendidikan Sejarah
FPIPS IKIP Ujung Pandang,tamat tahun
1989.
e.
S2 Universitas
Padjadjaran (UNPAD)
Bandung, tamat tahun 1996
f.
Short Course, La Trobe University,
Bendigo Victoria Australia, tahun 1997
g.
S3 Universitas Hasanuddin (UNHAS)
Makassar,tamat tahun 2007.
3.
Pengalaman Penelitian:
a. Tahun
1988, Ketua Peneliti, Perjuangan Rakyat di Barru
Mempertahankan Kemerdekaan Republik
Indonesia 1945-1950.
IKIP Ujung Pandaaaang.
b.
Tahun
1991, Peneliti, Perilaku Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa
Palakka,Kecamatan Barru, Kabupaten Tingkat II Barru, IKIP Ujung Pandang.
c. Tahun
1993, Anggota Peneliti, Studi Perbandingan Prestasi Belajar PSPB Antara
Mahasiswa Jurusan Sejarah dengan Jurusan Mate-matika IKIP Ujung Pandang.
d. Tahun
1996, Ketua Peneliti, Lontarak Musukna Bone (Suatu Telaah Filologis), IKIP Ujung Pandang.
e. Tahun
1997, Ketua Peneliti, Peristiwa Allu 1945 (Suatu Kajian Sejarah Sosial), IKIP Ujung Pandang.
f. Tahun
1999, Ketua Peneliti, Protes Sosial
Pada Pendudukan Jepang 1943 (Kasus Pemberontakan
Petani Unra di Bone), IKIP Ujung Pandang.
g. Tahun
2000, Peneliti, Reaksi Rakyat Luwu Terhadap Imperialisme Belanda Pada Masa
Pemerintahan Andi Kambo,UNM.
h. Tahun
2000, Ketua Peneliti, Rakyat Mandar Mempertahankan Kemerdekaan Republik
Indonesia Tahun 1945-1950, UNM.
i.
Tahun 2007, Ketua Peneliti, Komunitas Adat Karampuang di
Sinjai (UNHAS)
j.
Tahun 2007, Peneliti, Persepsi Masyarakat Terhadap
Partisipasi Pendidikan di Sulawesi Selatan (BALITBANDA SULSEL).
k. Tahun 2008, Peneliti, Evaluasi Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana Serta
Model Pelayanan dan Pengembangan Keluarga Berencana yang Efisien Pasca Otonomi
Daerah di Sulawesi Selatan (BALITBANDA- SULSEL).
l.
Tahun 2009, Ketua Peneliti, Penulusuran Local Knowledge Sebagai Conscience Membangun Harmoni-Integrasi
Sosial dan Mencegah Kejahatan Illegal
Logging. (DIKTI - JAKARTA).
m. Tahun 2010, Peneliti, Respon
Masyarakat Terhadap Kekerasan Atas Nama Agama (Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama Makassar).
6.
Karya Ilmiah dan Penulisan Buku
a.
Artikel pada Jurnal Buletin Penelitian
LEMLIT-UNHAS (Akreditasi) ISSN 0215-174X, Komunitas Adat Karampuang di Sinjai
(Suatu Analisis Antropologi Agama), September 2007
b.
Artikel pada Jurnal Edukasi FIP-UNM,
ISSN 1411-2825 ;Komite Sekolah : wadah Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dalam
Pembangunan Pendidikan, 2 Agustus 2007
c.
Artikel pada Jurnal Ikhtiyar MKU-UNM,
ISSN 1412-8535, Permesta ;Perjuangan Mewujudkan Otonomi Daerah (1957-1961),
Desember 2007.
d.
Buku ; Persepsi Masyarakat Terhadap
Partisipasi Pendidikan di Sul-Sel.
Balitbanda Sul-Sel, ISBN 9788-979-1007-63-4. Tahun 2008.
e.
Buku
; Komunitas Adat Karampuang. Penerbit UNM . ISBN : 978-979-26-4883-6, Tahun 2009.
f.
Buku
; Evaluasi Kualitas Pelayanan KB Serta Model Pelayanan dan Pengembangan
KB Yang Efisien dan Efektif Pasca OTODA
di Sul-Sel. Balitbanda Sul-Sel, ISBN : 978-979-1007-99-3. Tahun 2009.
Anggota
Peneliti (1)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.
Identitas diri
n. Nama : Dr. Sukardi Weda, S.S., M.Hum.,
M.Pd., M.Si.
o. Alamat : BTN Pepabri Blok A3 No. 7
Sudiang, Makassar
p. Telephone : (0411) 552385/085656377350
q. Tempat/tgl lahir : Parepare, 5 Januari 1969
r.
Pekerjaan : Dosen FBS UNM
s. Bidang keahlian : Bahasa Inggris
t.
Pangkat/Golongan : Lektor/III/c
u. Jabatan Fungsional : Lektor
v. Jabatan Struktural : -
2. Latar
Belakang Pendidikan:
2011 – sekarang Progam S2 (MM) Managemen Stratejik,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universits Hasanuddin.
2004
– 2006 Program S2 (M.Si) Sosiologi:
Manajemen Pembangunan Sosial,
Universitas Indonesia
(UI), Jakarta.
Judul tesis: Evaluasi Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS)
untuk
Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun (Studi Evaluasi
Program
BOS di Kelurahan Paseban, Kec. Senen, Kodya. Jakarta Pusat)
1999 – 2005 Program
S3 (Dr) English Language Studies pada Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Judul disertasi:
English Language Learning Strategies Employed by Senior Secondary School
Students
2001 – 2003 Program S2 (M.Pd) Manajemen Pendidikan,
Program Pascasarjana
Universitas
Negeri Makassar (UNM), Makassar.
Judul tesis:
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Efektifitas Kepemimpinan Kepala SMU di Kota Makassar
1996
– 1998 Program S2 (M.Hum) English
Language Studies, Program
Pascasarjan,
Universitas Hasanuddin, Makassar .
Judul tesis:
Interlanguage Phonology: Stress Shifts of English Utterances Made by Indonesian
Speakers of English
1989
– 1993 Program S1 (S.S) Jurusan
Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Judul skripsi: Kemampuan Mahasiswa Memahami Morfem
Terikat
Bahasa
Inggris
3.
Pengalaman Penelitian:
-
Penggunaan E-literature untuk Meningkatkan Kemampuan
Bahasa Inggris Mahasiswa, Hibah Kompetisi I-MHERE – DIKTI (Ketua), 2009
-
Program Pendidikan Gratis untuk Meningkatkan Mutu Layanan
Pendidikan Dasar 9 Tahun di Kota Makassar, Penelitian Potensi Pendidikan
Kabupaten/Kota, DP2M DIKTI (Ketua), 2009
-
Model Pembelajaran Mandiri untuk Meningkatkan Kemampuan
Bahasa Inggris Siswa, Penelitian Strategis Nasional, DP2M DIKTI (Anggota), 2009
-
Interlanguage Phonology: Stress Shifts Made by Indonesian University Students, 2009
-
Pelatihan Metodologi Penelitian pada Mahasiswa Bahasa
Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin, Makassar ,
2009
-
English Language Learning Strategies Employed by Indonesian University Students, 2008
-
Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah untuk
Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun, 2006
-
Efektivitas Kepemimpinan Kepala SMU di Makassar, 2003
6.
Karya Ilmiah (Publikasi)
Sosial dan Politik
·
Perlunya Profesionalisme KPU, Pare Pos, 14 dan 15
Februari 2008
·
Gender dan Perempuan dalam Pembangunan, Pare Pos, 23
April 2007.
·
Dunia Penyiaran di Indonesia belum Ideal, Pare Pos, 12
April 2007.
·
Menjelang Pilgub di Sulawesi Selatan (Sebuah Renungan),
Pare Pos, 11 April 2007.
·
Media Sebagai Fungsi Perekat Sosial dan Agen Sosialisasi,
Pare Pos, 10 April 2007
·
Konflik dan Perang Antar Kelompok, Pare Pos, Februari
2007-08-28
·
PKL Digusur, Dewan Membela, Pare Pos, Februari 2007
·
Seks, Narkoba dan Kekuasaan, Pare Pos, 16 Februari 2007
·
Jalur Kiri Ok, Nyala Lampu No (Mubazir), Pare Pos, 7
Februri 2007
·
Integrasi Kearifan Nene’ Mallomo sebagai Upaya
Pembangunan Masyarakat, Pare Pos, 8 – 9 Februari 2007.
·
Anak Jalanan Diantara Kemiskinan Ekonomi dan Sosial, Pare
Pos, 3 – 5 Februari 2007
·
Kepemimpinan Efektif dalam Organisasi, Pare Pos, 12
Februari 2007.
Pendidikan
·
Krisis
Pendidikan di Tengah Kepanikan, Tabloid Profesi UNM, 2009
·
Efektivitas
Program BOS untuk Meningkatkam Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun, Majalah
Dunia Pendidikan, Januari dan Februari 2008
·
Efektivitas
Program BOS untuk Meningkatkam Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun, Buletin
Penelitian, Juni 2007 Vol 6 Akreditasi SK No. 55/Dikti/Kep./2005
·
Peran
Corporate Social Responsibility (CSR) Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan,
Pare Pos, 13 Februari 2007.
·
Perencanaan Pembangunan Berdasarkan Evaluasi Program BOS,
Majalah Dunia Pendidikan, Januari – Februari 2007.
Buku:
§ Program
Pendidikan Gratis, 2009, ISBN 978-979-16734-7-1
§ Penulis
dalam Buku Universitas Negeri Makassar Menggagas Pendidikan Di Sulawesi
Selatan, 2009, ISBN 979-3472-97-9
§ Pusparagam
Bahasa Inggris dan Pendidikan, ISBN 978-979-3327-22-8, Maret 2007
§ Tebaran
Pikiran Tentang Pendidikan, ISBN 978-979-3327-23-5, 2008
§
English
Learning Strategies, ISBN978-979-16734-1-9, 2008
§ Pendapat:
Sosial, Politik dan Budaya, ISBN978-979-16734-0-2, 2008
§ Evaluasi
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ISBN978-979-16734-2-6, 2008
§
Kamus
dan Glosarium Sastra, ISBN 2009
§
Interlanguage
Phonology: Stress Shifts of English Utterances Made by Indonesian Speakers of
English, ISBN 2009
§
Dictionary
and Glossary of Literature, 2009
§
Skills
for Academic Writing (Teaching Materials for Writing 2), 2008
§
Wawasan
Metodologi Penelitian, 2008
§
English
Grammar in Use (Buku Ajar), 2007
§
Integrated
Skills in English as a Foreign Language in Indonesia (Buku Ajar), 2007
§
Penulis
dalam Buku Antologi Tulisan, Parepare 2005 – 2009
§
Makassar, 2 Februar
Anggota
Penelti 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. N a m a : Muh. Hasbi, S.S.,
M.Hum.
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Pangkat/Golongan/NIP: Penata Muda Tk. I/IIIb/132317435
4. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
5. Institusi : Jurusan Bahasa
Inggris FBS UNM Makassar
6.
Alamat Institusi : Jl. Dg. Tata Makassar (90224) Telp (0411) 888840
Rumah : Kompleks Bumi Bung Permai Blok
A10/9 Makassar (90245) Telp. (0411)
587974, 081342703130
7. Riwayat
Pendidikan
No.
|
Jenjang
Pendidikan
|
Tempat
|
Tahun
|
Titel
|
Bidang Spesialisasi
|
1.
|
S
1
|
UNHAS Makassar
|
1996
|
S.S
|
Bahasa dan Sastra Inggris
|
2.
|
S
2
|
UGM
Yogyakarta
|
1999
|
M.Hum.
|
Budaya
dan Sastra Amerika
|
8. Pengalaman Penelitian
No.
|
Tahun
|
Judul Penelitian
|
Posisi
|
Sponsor
|
1.
|
2009
|
Program
Pendidikan Gratis untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun di
Kota akassar
|
Anggota
|
DP2M Dikti
|
1.
|
2008
|
Analisis
Kemampuan Menggunakan Struktur Paralel Bahasa Inggris oleh Mahasiswa Jurusan
Bahasa Inggris FBS UNM
|
Ketua
|
Dana PNBP FBS UNM
|
2.
|
2007
|
Analisis Kesalahan Tata Bahasa pada
Karangan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FBS UNM
|
Anggota
|
Dana Rutin UNM
|
3.
|
2007
|
Duty and Morality in A Horseman in
the Sky by Ambrose Bierce
|
Ketua
|
Mandiri
|
4.
|
2003
|
Analisis Program Pelatihan Tenaga
Kerja untuk Kebutuhan Pasar Kerja di Sulawesi Selatan
|
Anggota
|
Dana Balit-bangda Prov. Sulsel
|
5.
|
2002
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Frekuensi dan Lama Kunjungan Wisatawan di Sulawesi Selatan
|
Anggota
|
Dana Balit-bangda Prov. Sulsel
|
6.
|
2002
|
Peningkatan Performance Kepariwisataan
Kota Makassar
|
Anggota
|
Dana Bappeda Kota Makassar
|
7.
|
1999
|
The Third American Revolution: A
Social Economic Analysis of the Great Depression
|
Ketua
|
Mandiri
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar