Social Icons

Kamis, 15 November 2012

Penelitian Unggulan


BAB I.
 PENDAHLUAN

A. Latar Belakang
Konflik antar golongan akhir-akhir ini, terutama konflik yang dilatarbelakangi agama, suku, dan ras, bahkan antar kampung membuktikan bahwa perhatian terhadap pembangunan sosial di Indonesia perlu ditingkatkan. Untuk dapat hidup rukun dan damai diantara kelompok etnik yang berbeda di Indonesia, perlu dikembangkan sikap dan perilaku inklusif. Seseorang yang bersikap inklusif, tidak perlu berkompromi terhadap nilai-nilai kepercayaan yang dipegangnya (Fuxi, 2003). Dia tetap berpegang teguh terhadap kepercayaan agamanya dan kesepakatan sosial (social consensus) yang ada di komunitasnya, namun ia tetap hidup rukun dan terbuka terhadap kelompok-kelompok etnik dan pemeluk agama lainnya.
Konflik dan kekerasan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia selama ini dapat berakibat terhadap rendahnya laju pembangunan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari sektor ekonomi, hukum, politik, pertahanan dan keamanan hingga pada masalah pendidikan.
Dengan demikian, pemerintah perlu menjadikan pembangunan di bidang sosial budaya sebagai suatu prioritas utama dan sama pentingnya dengan pembangunan di bidang ekonomi, hukum, sosial politik, pendidikan, dan lain-lain. Untuk itu, maka pembangunan bangsa Indonesia perlu diawali dari pembangunan sosial budaya. Nilai yang ada dalam setiap penganut budaya sebagai modal sosial kelompok tersebut akan memicu kinerja dan motivasi mereka untuk dapat mengembangkan diri dan membangun komunitas atau bangsanya.
Oleh karena itu, kebijaksanaan dasar pembangunan sosial budaya mendesak untuk dilakukan yang diarahkan kepada beberapa sasaran utama, seperti penerusan dan pembentukan nilai yang mengacu kepada warisan kebudayaan Indonesia yang luhur, kehidupan berbangsa dan bernegara serta nilai-nilai yang dimaksudkan tersebut bukan saja berupa penguasaan pengetahuan tetapi sekaligus membentuk sikap yang selanjutnya tercermin dalam perbuatan. Pengembangan perangkat kelembagaan sosial yang berpijak kepada nilai-nilai budaya yang luhur, asas berbangsa dan bernegara, serta penerapan konsep-konsep modern. Pengembangan kelembagaan (institusionalisasi) ini bukan saja menyangkut struktur tetapi juga proses, bukan saja prosedur tetapi juga nilai sikap dan tindakan yang membudaya dan mengikat kelompoknya. Penyediaan sarana dan prasarana sosial yang mendukung terwujudnya tujuan pembangunan di bidang sosial budaya (Soejatmoko, dkk, 2000).

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas, penelitian ini memusatkan perhatian pada penelusuran faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi integrasi sosial antar etnik yang berbeda di Sulawesi Selatan sehingga tetap hidup rukun dan damai.
Karena itu menarik untuk diteliti karena temuan dalam penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada pemerintah dan juga menjadi cerminan kelompok etnik lainnya di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1)            Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi integrasi sosial antar kelompok etnik di Sulawesi Selatan?
2)            Bagaimanakah strategi peningkatan integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan?
3)            Bagaimana meningkatkan efektivitas komunikasi antar budaya antar etnik di Sulawesi Selatan?















C. Road Map Penelitian

 





                                                                                         Identifikasi
                                                                                         Faktor-Faktor
 

           
           
                                                                                           Rancangan Strategi
                                                                                           Penanganan konflik
Model Pembangunan Sosial yang Disarankan
 
 


                                                                                           Strategi Penanganan                                                                                                   Konflik
 

Revisi
 
                                                                                          
 


D. Rancangan Kebijakan
Penelitian di bidang sosial budaya ini diharapkan dapat meningkatkan integrasi dan kerukunan diantara kelompok etnik yang berbeda dan menekan terjadinya konflik komunal, agama, ras, dan antar kampung. Perbedaan atau keberagaman merupakan suatu kekayaan nasional yang perlu dilestarikan dan dijadikan sebagai pemicu untuk membangun bangsa ini menjadi sejahtera.
Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar kebijakan untuk membangun berbagai sektor dalam pembangunan.






BAB II
TUJUAN, MANFAAT, DAN LUARAN

A.    Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1)            Faktor-faktor yang mempengaruhi integritas sosial antar kelompok etnik di Sulawesi Selatan.
2)            Strategi peningkatan integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan?
3)            Efektivitas komunikasi antar budaya antar etnik di Sulawesi Selatan?

B. Manfaat Penelitian
Ada dua hal yang menjadi manfaat atau kegunaan penelitian ini. Pertama, adalah kegunaan substansi topik bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan integrasi sosial diantara kelompok etnik yang berbeda.
Disamping kedua hal tersebut, penelitian ini juga berguna bagi:
a)      aparat terkait (pemerintah daerah) sebagai bahan masukan dan motivasi guna meningkatkan kerukunan dan toleransi antar etnik.
b)      sebagai bahan masukan dan pertimbangan para pengambil keputusan serta sebagai referensi bagi pihak  lain yang tertarik dalam penelitian dengan topik yang sama pada penelitian-penelitian selanjutnya.

C. Luaran Penelitian
1.      Sebagai bahan masukan kepada para pengambil kebijakan (pemerintah daerah) guna meningkatkan integritas sosial antar etnik dan sebagai dasar pengambilan kebijakan di bidang pembangunan.
2.      Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah terakreditasi nasional atau internasional.
3.      Model pembangunan sosial budaya.
4.      Buku referensi.

BAB III
KAJIAN  PUSTAKA

A. Konflik di Indonesia
Setelah perjuangan kemerdekaan, selama lima puluh tahun pertama Indonesia dilanda berbagai konflik dengan kekerasan yang berkaitan dengan separatisme, peranan agama dalam negara sekuler, dan pembagian kekuasaan dan sumberdaya – konflik-konflik yang dinamakan para pengamat, konflik komunal, konflik suku, konflik sosial, konflik politik atau konflik agama (Anwar, 2005).
Masyarakat tradisional Indonesia ditandai oleh ketegangan antara doktrin hirarki sosial dan ketenangan di satu pihak dengan kenyataan adanya persaingan sosial yang sengit di pihak lain. Persaingan sosial tersebut dapat menjadi kecemburuan sosial dan berujung pada konflik komunal dan konflik antar kelompok etnik. Konflik semacam ini telah mewarnai sejarah perjalanan Indonesia, sebagai misal konflik di Sampit, Kalimantan Barat, konflik antar orang pendatang (Bugis – Makassar) dengan suku asli di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan lain-lain. Demikian halnya dengan konflik yang berbau agama, seperti konfli di Ambon, Poso, dan sejumlah tempat di Indonesia.
Sebelum konflik sara dan kecemburuan sosial tersebut terjadi, di Indonesia telah banyak terjadi konflik-konflik besar, seperti konflik tahun 1956 (PKI), isu disintegrasi bangsa, seperti RMS di Ambon, GAM di Aceh, OPM di Papua, dan sejumlah gerakan separatis dan subversif lainnya.
Memang banyak konflik yang terjadi akibat dari dimensi budaya, yaitu kelompok-kelompok bermusuhan melihat dari masing-masing sebagai anggota dari suatu budaya yang sama (suku atau agama) dan bertarung antara lain untuk memperoleh otonomi budaya (Stewart dalam Anwar, 2005).
Adapun variabel-variabel yang berkaitan dengan konflik dapat dilihat pada tabel 1 berikut:





Tabel 1. Variabel-Variabel yang Berkaitan dengan Konflik (Kekerasan)

Variabel ekonomi berkaitan dengan konflik
Bukti kaitan dengan konflik
Hipotesis
Pendapatan per kapita menurun/stagnasi
Dukungan dari studi lintas negara dan studi kasus
Kontrak sosial gagal; kerusakan lingkungan hidup; biaya rendah; peluang hilang dari peperangan (motivasi pribadi)
Ketimpangan horizontal
Dukungan dari studi lintas negara dan studi kasus
Motivasi kelompok bagi konflik (kesenjangan horizontal)
Kesenjangan vertikal
Bukti pertentangan
Sosial kontrak gagal
Kemiskinan tinggi
Bukti yang sama untuk pendapatan per kapita
Sosial kontrak gagal; perang hijau; motivasi pribadi
Pendapatan dan pengeluaran pemerintah untuk bidang sosial menurun
Bukti studi kasus
Kontrak sosial gagal; kemampuan pemerintah untuk memadamkan konflik rendah (negara gagal)
Tingkat sumber daya tinggi
Hanya mendukung sumber daya mineral
Motivasi pribadi (dan keuangan)
Faktor politik berkaitan dengan konflik


Sejarah konflik
Bukti statistik dan studi kasus yang kuat
Kondisi ekonomi yang tetap buruk memicu konflik; ingatan mengenai konflik berperan sebagai faktor pengerahan
Pengeluaran negara bagian kecil dari pendapatan nasional
Bukti sekadarnya
Negara lemah
Kesenjangan peluang memperoleh kekuasaan politik antar kelompok
Bukti studi kasus dan statistik
Kesenjangan horizontal
Rezim politik menengah
Bukti statistik dan studi kasus
Tidak mampu merundingkan perubahan atau memadamkan kekerasan
Sumber: Stewart dalam Anwar (2005).

B. Integrasi Sosial Antar Etnik
Dewasa ini integrasi sosial semakin penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dari berbagai kelompok etnik dan penganut agama yang berbeda. Seiring dengan hal tersebut, pembangunan sosial semakin diminati dan menjadi salah satu prioritas untuk pembangunan bangsa.
Seiring dengan itu, konflik kekerasan adalah salah satu dari hambatan-hambatan terbesar dalam upaya mencapai kemajuan manusia dan pembangunan. Konflik kekerasan tidak saja menimbulkan kematian dan luka-luka, tetapi juga kehidupan politik yang tidak stabil menghambat lembaga-lembaga ekonomi dan pembangunan ekonomi dan sosial (Stewart dalam Anwar, 2005). Lebih lanjut Stewart mengatakan bahwa negara yang terlibat konflik sering menunjukkan ketinggalan, bukan kemajuan, dari sisi indikator ekonomi dan sosial. Karena itu, memahami akar penyebab konflik, dan mengidentifikasi kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi konflik, sangat penting untuk meningkatkan pembangunan manusia dan membasmi kemiskinan.

C. Pembangunan Sosial Budaya
Akhir-akhir ini, pembangunan sosial menjadi semakin populer dan diterima di berbagai negara. Hal ini terbukti dengan diselenggarakannya  berbagai konferensi pembangunan sosial, yang salah satunya adalah World Summit on Social Development tahun 1955 di Kopenhagen, Denmark. Ada tiga agenda utama pembangunan sosial yang disepakati oleh para peserta antara lain: pengentasan kemiskinan, perluasan kerja produktif dan pengurangan pengangguran, dan peningkatan integrasi sosial (Anwar, 2005).
Pembangunan sosial budaya pada dasarnya merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang sering pula disebut pembangunan berpusat pada rakyat, dan idealnya cakupan pembangunan sosial bersifat komprehensif, universal, dan merupakan harmonisasi antara berbagai dimensi pembangunan ekonomi, politik, budaya, termasuk pembangunan sosial itu sendiri (Suharto dalam Nugraha, 2005). Proses pembangunan sosial budaya haruslah didasarkan pada Wawasan Nusantara dan doktrin Ketahanan Nasional (Suriasumantri, 2000). Lebih lanjut Suriasumantri menjelaskan bahwa Ketahanan Nasional adalah wawasan yang memandang perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan sosial budaya, satu kesatuan ekonomi, dan satu kesatuan pertahanan nasional. Sedangkan Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi dari keempat unsur Wawasan Nusantara tersebut.
Meskipun proses pengembangan kebudayaan nasional mengarah kepada satu kesatuan budaya berdasarkan Wawasan Nusantara, tetapi dalam prosesnya memberikan tempat kepada unsur-unsur kebudayaan daerah yang hidup dalam masyarakatnya. Dalam kebhinekaan latar belakang kebudayaan kita, maka ”benang merah kebudayaan nasional” harus dapat direntangkan dengan jelas untuk secara berlanjut terus diperpanjang dan diperkuat sehingga akhirnya menjadi pengikat seluruh aspek kehidupan kita (Suriasumantri, 2000).

D. Kebijakan Ekonomi, Sosial, dan Politik untuk Mencegah Disintegrasi Sosial
Untuk mengurangi konflik dan terjadinya disintegrasi sosial, maka kebijakan pro poor di bidang ekonomi, sosial, dan politik perlu ditingkatkan. Kebijakan semacam itu hendaknya dipertimbangkan oleh semua negara yang rawan konflik, termasuk Indonesia. Bukti-bukti menunjukkan bahwa jenis negara berikut ini jelas rawan konflik (Stewart dalam Anwar, 2005):
1.      Semua negara dengan tingkat pendapatan  yang rendah dan tingkat perkembangan sumber daya manusia yang rendah pula, karena paling tidak separuh dari seluruh negara dalam kategori ini pernah terlibat konflik dalam masa 30 tahun yang lalu ini, dan semua bukti ekonometri menunjukkan bahwa pendapatan yang rendah berkorelasi dengan konflik.
2.      Negara yang sudah pernah terlibat konflik serius dalam masa 30 tahun yang lalu ini, karena bukti-bukti menunjukkan bahwa konflik yang terjadi sebelumnya adalah petunjuk yang paling meyakinkan mengenai kemungkinan konflik kembali terjadi.
3.      Negara dengan kesenjangan horizontal yang tinggi dalam bidang politik atau ekonomi, karena negara semacam itu kemungkinan besar akan didera konflik.
4.      Negara dengan rezim politik ”menengah,” yaitu dalam peralihan dari rezim yang penindas menuju rezim yang lebih demokratis.
Ada tiga kebijakan yang diperlukan, untuk mempengaruhi faktor-faktor utama penyebab konflik (Stewart dalam Anwar, 2005). Ketiga kebijakan tersebut dapat dibagi kedalam a) kebijakan untuk menghilangkan kesenjangan horizontal, b) kebijakan untuk mengurangi kegunaan konfli, dan c) kebijakan untuk mewujudkan pembangunan yang merata.



BAB IV. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh pendekatan kuantitatif yang diarahkan pada studi deskriptif analisis (analytical descriptive). Pendekatan ini dipilih oleh peneliti karena merupakan metode standar yang digunakan secara internasional untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan dan rekomendasi peningkatannya.
Hasil penelitian dimaksudkan untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan pembanguna di bidang sosial, karena bidang sosial budaya merupakan dasar pijakan untuk membangun sektor ekonomi, hukum, pertahanan keamanan, politik, dan lain-lain.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Selatan yang ditekankan pada empat kelompok etnik (Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja).
Seluruh proses penelitian bermula dari pembuatan proposal yang dilaksanakan pada bulan Maret 2010, penyusunan instrumen penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei -  Agustus 2010. Selanjutnya pada bulan September - Nopember 2009, dilakukan pengolahan atau analisis data. Pelaksanaan seminar dan perbaikan draft laporan akhir pada akhir bulan Nopember 2010. Selanjutnya, penyerahan laporan akhir penelitian ke DP2M DIKTI pada 15 Desember 2010.

C. Teknik Pemilihan Informan/Responden
Dalam penentuan informan, peneliti berdasar pada pendapat Newman dalam (Yulistiani, 2001) tentang karakteristik informan yang baik yaitu (i) Seseorang yang mengetahui dengan baik budaya daerahnya dan menyaksikan kejadian-kejadian di tempatnya, (ii) Terlibat aktif dengan kegiatan yang ada di tempat penelitian, (iii) Anggota masyarakat yang dapat meluangkan waktu bersama peneliti karena penelitian lapangan membutuhkan waktu yang cukup lama dengan intensitas yang tinggi, dan (iv) Nonanalitis. Orang yang tidak analitis namun mengetahui dengan baik situasi daerahnya tanpa berpretensi menganalisas suatu kejadian, merupakan informan baik.
Berdasarkan pada keempat kriteria tersebut, responden dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat (tomas), tokoh agama (toga), tokoh pendidikan (topen), tokoh politik (topol), dan masyarakat umum dari keempat kelompok etnik tersebut yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

D. Teknik Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik penarikan sampel Purposive. Teknik penarikan sampel purposive ini dipilih karena kemampuannya untuk lebih tepat menduga populasi yang tersebar di sejumlah daerah. Teknik sampling ini digunakan untuk menarik sampel dari populasi kelompok etnis Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.

E. Sumber data
Ada dua sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan atau responden, dan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber literatur, baik berupa buku, hasil penelitian, monograf maupun informasi yang dimuat dalam sejumlah surat kabar atau bahan-bahan audiovisual lainnya.
Adapun observasi yang diikuti dengan kegiatan perekaman visual (foto) untuk memperkuat atau mendukung data-data atau informasi yang diperoleh di lapangan.

F. Teknik Pengumpulan data
Teknik utama pengumpulan data adalah wawancara mendalam (indepth interview) in group dan out group. Sebagai contoh orang Bugis menilai diri mereka sendiri dan menilai orang lain yang berasal dari orang Makassar, Mandar, dan Toraja. Data dan informasi juga diperoleh melalui Kuesioner, observasi, dan studi kepustakaan (dokumen). Ketiga langkah dalam pengumpulan data ini dengan sendirinya membentuk suatu model triangulasi (triangulation model). Dalam penelitian ini, juga dilengkapi dengan teknik audiovisual meliputi perekaman suara dan dokumen gambar (foto).
Wawancara Mendalam (Indepth Interiew). Untuk mendapatkan data primer kualitatif langsung dari para informan (tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, dan lain-lain). Penulis menggunakan pedoman wawancara  (interview guide) yang berisi pokok-pokok pertanyaan yang diajukan langsung kepada informan tersebut. Untuk itu peneliti menentukan sejumlah informan penelitian yang dinilai dapat merepresentasikan obyek permasalahan yang diteliti. Wawancara dilaksanakan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan, serta pewawancara merekam informasi yang disampaikan oleh informan.
Kuesioner. Untuk memperoleh data primer dari masyarakat umum yang ada dalam ketiga kelompok etnik tersebut. Masyarakat umum disini diwakili oleh para pekerja (buruh), ibu rumah tangga, dan mahasiswa.
Observasi. Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap proses interaksi yang terjadi, seperti di kantor-kantor pemerintah, di pasar, dan di tempat-tempat keramaian lainnya. Dalam observasi ini, peneliti menggunakan pedoman observasi untuk memperoleh data sedetail-detailnya guna mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui observasi tersebut, peneliti berupaya mencermati serta menyerap situasi dinamis dari berbagai dimensi yang mempengaruhi integrasi sosial keempat kelompok etnik tersebut.
Studi Kepustakaan (dokumentasi). Dokumen yang digunakan dapat berupa hasil penelitian, buku-buku literatur, surat kabar, data pemerintah, data-data yang ada, foto, gambar, dan lain-lain. Studi ini dilakukan guna mengutip, membahas, dan memahami sejumlah data, teori serta pendapat yang relevan atau menjadi materi pendukung bagi tersusunnya konsep penelitian serta pembahasan hasil penelitian.
Audiovisual. menyangkut data yang berbentuk foto, objek/benda, dan rekaman-rekaman suara atau gambar yang mungkin didapatkan ataupun dibuat dalam rangka memenuhi maksud penelitian ini. Hasil foto, rekaman suara, dan lain-lain sangat penting untuk mengingatkan dan melihat kembali suatu kejadian.

G. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Sistematika prosedur penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu: tahap pertama menyusun proposal penelitian, proses penjaringan melalui seminar, penandatanganan kontrak, studi lapang (pengumpulan data), mengidentifikasi, menganalisis, mereduksi, dan mendeskripsikan data secara kualitatif, pengolahan data, penyusunan laporan penelitian, penggandaan dan diseminasi laporan penelitian.

Tabel 1.
Teknik Pengumpulan dan Sumber Data


Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data
Cakupan Data
Wawancara Mendalam (Indepth Inverview)
Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh politik
Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan
Kuesioner
Masyarakat (pekerja, IRT, mahasiswa, dan lain-lain)
Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan
Observasi
Pengamatan terhadap interaksi antar keempat kelompok etnik tersebut
Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan
Dokumentasi
Buku-buku literatur, hasil penelitian, dan lain-lain
Faktor-faktor integrasi sosial, stereotip, dan lain-lain.
Audiovisual
Hasil foto, gambar dan objek/benda
Gambar-gambar, atau objek yang merefleksikan tentang integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan

H.  Aspek/Variabel Penelitian
Aspek-aspek yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah seluruh komponen yang menjadi indikator untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial antar etnik di Sulawesi Selatan meliputi: stereotip, jarak sosil, dan diskriminasi antar etnik.
















DAFTAR PUSTAKA



Anwar, Dewi Fortuna. 2005. Konflik Kekerasan Internal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nugraha, Benny Setia. 2005. Investasi Sosial. Jakarta: Puspensos.

Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Rosda

Soejatmoko, dkk. 1987. Masalah Sosial Budaya Tahun 2000. Yogyakarta: PT. Bayu Indra Grafika.

Weda, Sukardi. 2008. Pendapat, Sosial, Politik, dan Budaya. Makassar: LPPMM.

Weda, Sukardi. 2003. Konflik dalam Organisasi dan Cara Pemecahannya, dalam Pare Pos 2003.

Weda, Sukardi. 2003. Konflik dan Kompromi Politik Menjelang Suksesi Kepemimpinan di Daerah, dalam Pare Pos, 2003.

Weda, Sukardi. 2006. Tawuran: Penyakit Kronis Masyarakat, dalam Fajar. 2006.

Weda, Sukardi. 2006. Anak Jalanan: Diantara Kemiskinan Ekonomi dan Sosial, dalam Pare Pos, 2006.

Weda, Sukardi dan Baso Ronda, 2007. Integrasi Kearifan Nene’ Mallomo, dalam Pare Pos, 2007.

Weda, Sukardi. 2007. Konflik dan Perang Antar Kelompok, dalam Pare Pos. 2007.
















Lampiran 1

ANGGARAN PENELITIAN
            Penelitian ini membutuhkan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), dengan rincian sebagai berikut:

Rincian anggaran yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

No.
Jenis
Rp.
1.
Gaji dan Upah
     30.000.000,-
2.
Bahan habis pakai, perlengkapan,  penyewaan, dan pemeliharaan
     14.000.000,-
3.
Pemantauan awal dan pembahasan kontrak
      3.500.000,-
4.
Seminar hasil penelitian
      4.000.000,-
5.
Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penelitian
      3.500.000,-
6.
Artikel terakreditasi nasional
      2.000.000,-
7.
Laporan penelitian/draft buku
      7.500.000,-
8.
Perjalanan, akomodasi, dan konsumsi
    21.600.000,-
9.
PPH (Kewajiban pajak sesuai perundang-undangan
    10.000.000,-
10.
Biaya administrasi penelitian
      5.000.000,-
                                                            Total Anggaran
  100.000.000,-


           








Penjelasan Tambahan
            Tujuan dan alasan diperlukannya justifikasi anggaran ialah untuk memberi informasi secara rinci tentang penggunaan keuangan. Ada 4 pos penggunaan keuangan selama penelitian berlangsung: gaji dan upah, peralatan, bahan habis pakai, perjalanan, dan biaya lain-lain yang diperlukan. Pembuatan model dan modul bahan ajar untuk siswa memakan banyak biaya karena bahan ajar (modul) dipersiapkan sebanyak siswa. Sarana dan prasarana pembelajaran lainnya diperlukan untuk menopang pelaksanaan penelitian ini, seperti laboratorium BI. untuk latihan keterampilan mendengar (listening). Berikut ini adalah tabel justifikasi anggarannya.

I.  Pertimbangan Alokasi Biaya
a. Honorarium tim peneliti  
No.
Peneliti
Jumlah
Peneliti
Jumlah Minggu
Jml/jam/
Minggu
Honor/
Jam Rp
Jumlah
(Rp.)
1
Peneliti utama
1
40
20
14.000
  11.000.000
2
Anggota peneliti
2
40
20
12.000
19.000.000
                                                   Jumlah
30.000.000

b. Bahan Habis Pakai (Material penelitian)
No.
Nama bahan
Jml
Kegunaan
Biaya satuan
Biaya (Rp.)
1
Kertas HVS A4 70 gr
10
rim
Pembuatan prototype model dan modul
40.000
  400.000
2
Tas kerja tim peneliti
3
bh
Tas kerja
650.000
1.900.000
3
Buku diary
3
Catatan-catatan penelitian
50.000
  150.000
4
Kertas bergaris
6
rim
Pencatatan data studi lapang
50.000
  300.000
5.
Catridge canon black and white
3
bh
Keperluan cetak atau print
250.000
  750.000
6
USB flashdisk untuk peneliti dan guru
3 bh
Save/pindah data
400.000
1.200.000
7
Ball point peneliti dan guru
2
dos
menulis
150.000
  300.000
8
Spidol/marker for whiteboard
10 dos
menulis
25.000
  250.000
9
Amplop tebal/lebar 30x40 cm
60 dos
Penyimpanan data instruments
3.000
    18.000
10
Amplop biasa
3 dos
mengiriman surat
15.000
    45.000
11
Staples Max besar dan kecil
23
bh
Mengelip kertas
50.000
   150.000
12
Isi staples besar, kecil
6 dos
Isi staples
25.000
   150.000
13
Rol film
8 rl
Ambil gambar
50.000
   400,000
14
Batray camera rechargeable
10 bh
Batray camera
65.700
   657.000
15
Garisan baja
6 bh
penggaris
25.000
  150.000
16
Paper clipps
6 pk
Clip kertas
  5.000
    30.000
17
Payung peneliti, guru
6 bh
Tidak basah
100.000
   600.000
18
Penyewaan dan Pemeliharaan
-
Pemeliharaan

7.200.000
                     Jumlah                                                                                14.000.000

c. Anggaran Perjalanan, Akomodasi, dan Konsumsi

No.

Tujuan

Keperluan
Volume
Biaya Satuan (Rp)
Biaya
JML org
Frek/mg.
RP
1
Kabupaten Tanah Toraja
Studi lapang
3
4 x
400.000
  4.800.000
2
Kabupaten Wajo
Studi lapang
3
4x
400.000
  4.800.000
3
Kabupaten Jeneponto
Studi lapang
3
4x
400.000
  4.800.000
 4
Kota Makassar
Studi lapang
3
4x
200.000
  2.400.000
5
Kabupaten Majene di Sulbar
Studi lapang
3
4x
400.000
  4.800.000
                      Total biaya
21.600.000

e. Pengeluaran Lain-lain

No.

Uraian Kegiatan
Volume
Biaya sat. (Rp)
Biaya (Rp)
Satuan
JML


1
Izin dan persuratan
Paket
1
300.000
   300.000
2
penyusunan instrumen dan bahan ajar
Paket
3
500.000
1.500.000
3
Penggandaan bahan ajar dan instrumen
Lokasi
10
500.000
5.000.000
4
Penyusunan laporan
Paket
1
1.000.000
1.000.000
7
Seminar hasil penelitian
Paket
1
1.00.000
1.000.000
8.
Penggandaan Laporan
Buah
15
50.000
   750.000
9
Pengiriman laporan
Paket
1
500.000
   300.000
            Total biaya
10.500.000

II. Dukungan Dana Penelitian pada Pelaksanaan Penelitian: Tidak Ada






















Ketua Peneliti
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas diri
a)      Nama                           : Prof. Dr. Darman Manda, M.Hum
b)      Alamat                                    :Pondok Madinah Town House B1 No3 KM 9
c)      Telephone                    : (0411) 584328          
d)     Tempat/tgl lahir           : Polewali, 3 Januari 1965
e)      Pekerjaan                     : Dosen FIS UNM
f)       Bidang keahlian          : Sosiologi, antropologi
g)      Pangkat/Golongan      : IV D / Pembina Utama Madya
h)      Jabatan Fungsional      : Guru Besar
i)        Jabatan Struktural       : -

2. Latar Belakang Pendidikan:

a.       SD Negeri Kiru-Kiru Mangkoso-Barru,tamat  tahun 1977
b.      SMP Negeri Mangkoso-Barru, tamat  tahun 1981.
c.       SMA Negeri V Makassar, Jurusan IPA, tamat  tahun 1984
d.      S1 Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Ujung Pandang,tamat  tahun 1989.
e.       S2 Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, tamat  tahun 1996
f.       Short Course, La Trobe University, Bendigo Victoria  Australia, tahun 1997
g.      S3 Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar,tamat  tahun 2007.


3. Pengalaman Penelitian:

a.       Tahun 1988, Ketua Peneliti, Perjuangan Rakyat di Barru
     Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1950. 
     IKIP Ujung Pandaaaang.
b.      Tahun 1991, Peneliti, Perilaku Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Palakka,Kecamatan Barru, Kabupaten Tingkat II Barru, IKIP Ujung Pandang.
c.       Tahun 1993, Anggota Peneliti, Studi Perbandingan Prestasi Belajar PSPB Antara Mahasiswa Jurusan Sejarah dengan Jurusan Mate-matika IKIP Ujung  Pandang.
d.      Tahun 1996, Ketua Peneliti, Lontarak Musukna Bone (Suatu Telaah Filologis), IKIP Ujung Pandang.
e.       Tahun 1997, Ketua Peneliti, Peristiwa Allu 1945 (Suatu Kajian Sejarah Sosial), IKIP Ujung Pandang.
f.       Tahun 1999, Ketua Peneliti, Protes Sosial Pada Pendudukan Jepang 1943 (Kasus  Pemberontakan Petani Unra di Bone), IKIP Ujung Pandang.
g.      Tahun 2000, Peneliti, Reaksi Rakyat Luwu Terhadap Imperialisme Belanda Pada Masa Pemerintahan Andi Kambo,UNM.
h.      Tahun 2000, Ketua Peneliti, Rakyat Mandar Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945-1950, UNM.
          i.          Tahun 2007, Ketua Peneliti, Komunitas Adat Karampuang di Sinjai (UNHAS)
j.        Tahun 2007, Peneliti, Persepsi Masyarakat Terhadap Partisipasi Pendidikan di Sulawesi Selatan (BALITBANDA SULSEL).
k.      Tahun 2008, Peneliti, Evaluasi Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana Serta Model Pelayanan dan Pengembangan Keluarga Berencana yang Efisien Pasca Otonomi Daerah di Sulawesi Selatan (BALITBANDA- SULSEL).
l.        Tahun 2009, Ketua Peneliti, Penulusuran Local Knowledge Sebagai Conscience Membangun Harmoni-Integrasi Sosial dan Mencegah Kejahatan Illegal Logging. (DIKTI - JAKARTA).
m.    Tahun 2010,  Peneliti, Respon Masyarakat Terhadap Kekerasan Atas Nama Agama (Balai Penelitian dan Pengembangan  Agama Makassar).


6. Karya Ilmiah dan Penulisan Buku

a.    Artikel pada Jurnal Buletin Penelitian LEMLIT-UNHAS (Akreditasi) ISSN 0215-174X, Komunitas Adat Karampuang di Sinjai (Suatu Analisis Antropologi Agama), September 2007
b.    Artikel pada Jurnal Edukasi FIP-UNM, ISSN 1411-2825  ;Komite Sekolah : wadah Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dalam Pembangunan Pendidikan, 2 Agustus    2007
c.    Artikel pada Jurnal Ikhtiyar MKU-UNM, ISSN 1412-8535, Permesta ;Perjuangan Mewujudkan Otonomi Daerah (1957-1961), Desember 2007.
d.    Buku ; Persepsi Masyarakat Terhadap Partisipasi Pendidikan di Sul-Sel. Balitbanda Sul-Sel, ISBN 9788-979-1007-63-4. Tahun 2008.
e.    Buku  ; Komunitas Adat Karampuang. Penerbit UNM . ISBN : 978-979-26-4883-6, Tahun  2009.
f.     Buku  ; Evaluasi Kualitas Pelayanan KB Serta Model Pelayanan dan Pengembangan KB Yang Efisien dan Efektif Pasca  OTODA di Sul-Sel.            Balitbanda Sul-Sel,  ISBN : 978-979-1007-99-3. Tahun 2009.








Anggota Peneliti (1)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas diri
n.      Nama                           : Dr. Sukardi Weda, S.S., M.Hum., M.Pd., M.Si.
o.      Alamat                                    : BTN Pepabri Blok A3 No. 7 Sudiang, Makassar
p.      Telephone                    : (0411) 552385/085656377350         
q.      Tempat/tgl lahir           : Parepare, 5 Januari 1969
r.        Pekerjaan                     : Dosen FBS UNM
s.       Bidang keahlian          : Bahasa Inggris
t.        Pangkat/Golongan      : Lektor/III/c
u.      Jabatan Fungsional      : Lektor
v.      Jabatan Struktural       : -

2. Latar Belakang Pendidikan:

2011 – sekarang Progam S2 (MM) Managemen Stratejik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universits Hasanuddin.
2004 – 2006       Program S2 (M.Si) Sosiologi: Manajemen Pembangunan Sosial,
                           Universitas Indonesia (UI), Jakarta.
                           Judul tesis: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
                                    untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun (Studi Evaluasi
                                    Program BOS di Kelurahan Paseban, Kec. Senen, Kodya. Jakarta Pusat)
1999 – 2005       Program S3 (Dr) English Language Studies pada Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.
                           Judul disertasi: English Language Learning Strategies Employed by Senior Secondary School Students
2001 – 2003       Program S2 (M.Pd) Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana
                           Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar.
Judul tesis: Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Efektifitas Kepemimpinan    Kepala SMU di Kota Makassar
1996 – 1998       Program S2 (M.Hum) English Language Studies, Program
                           Pascasarjan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
                           Judul tesis: Interlanguage Phonology: Stress Shifts of English Utterances Made by Indonesian Speakers of English
1989 – 1993       Program S1 (S.S) Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas
                           Hasanuddin, Makassar.
                           Judul skripsi: Kemampuan Mahasiswa Memahami Morfem Terikat
                                    Bahasa Inggris


3. Pengalaman Penelitian:

-          Penggunaan E-literature untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa, Hibah Kompetisi I-MHERE – DIKTI (Ketua), 2009
-          Program Pendidikan Gratis untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun di Kota Makassar, Penelitian Potensi Pendidikan Kabupaten/Kota, DP2M DIKTI (Ketua), 2009
-          Model Pembelajaran Mandiri untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Siswa, Penelitian Strategis Nasional, DP2M DIKTI (Anggota), 2009
-          Interlanguage Phonology: Stress Shifts Made by Indonesian University Students, 2009
-          Pelatihan Metodologi Penelitian pada Mahasiswa Bahasa Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin, Makassar, 2009
-          English Language Learning Strategies Employed by Indonesian University Students, 2008
-          Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun, 2006
-          Efektivitas Kepemimpinan Kepala SMU di Makassar, 2003

6. Karya Ilmiah (Publikasi)

Sosial dan Politik
·         Perlunya Profesionalisme KPU, Pare Pos, 14 dan 15 Februari 2008
·         Gender dan Perempuan dalam Pembangunan, Pare Pos, 23 April 2007.
·         Dunia Penyiaran di Indonesia belum Ideal, Pare Pos, 12 April 2007.
·         Menjelang Pilgub di Sulawesi Selatan (Sebuah Renungan), Pare Pos, 11 April 2007.
·         Media Sebagai Fungsi Perekat Sosial dan Agen Sosialisasi, Pare Pos, 10 April 2007
·         Konflik dan Perang Antar Kelompok, Pare Pos, Februari 2007-08-28
·         PKL Digusur, Dewan Membela, Pare Pos,    Februari 2007
·         Seks, Narkoba dan Kekuasaan, Pare Pos, 16 Februari 2007
·         Jalur Kiri Ok, Nyala Lampu No (Mubazir), Pare Pos, 7 Februri 2007
·         Integrasi Kearifan Nene’ Mallomo sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat, Pare Pos, 8 – 9 Februari 2007.
·         Anak Jalanan Diantara Kemiskinan Ekonomi dan Sosial, Pare Pos, 3 – 5 Februari 2007
·         Kepemimpinan Efektif dalam Organisasi, Pare Pos, 12 Februari 2007.

Pendidikan

·         Krisis Pendidikan di Tengah Kepanikan, Tabloid Profesi UNM, 2009
·         Efektivitas Program BOS untuk Meningkatkam Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun, Majalah Dunia Pendidikan, Januari dan Februari 2008
·         Efektivitas Program BOS untuk Meningkatkam Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun, Buletin Penelitian, Juni 2007 Vol 6 Akreditasi SK No. 55/Dikti/Kep./2005
·         Peran Corporate Social Responsibility (CSR) Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan, Pare Pos, 13 Februari 2007.
·         Perencanaan Pembangunan Berdasarkan Evaluasi Program BOS, Majalah Dunia Pendidikan, Januari – Februari 2007.


Buku:

§  Program Pendidikan Gratis, 2009, ISBN 978-979-16734-7-1
§  Penulis dalam Buku Universitas Negeri Makassar Menggagas Pendidikan Di Sulawesi Selatan, 2009, ISBN 979-3472-97-9
§  Pusparagam Bahasa Inggris dan Pendidikan, ISBN 978-979-3327-22-8, Maret 2007
§  Tebaran Pikiran Tentang Pendidikan, ISBN 978-979-3327-23-5, 2008
§  English Learning Strategies, ISBN978-979-16734-1-9, 2008
§  Pendapat: Sosial, Politik dan Budaya, ISBN978-979-16734-0-2, 2008
§  Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ISBN978-979-16734-2-6,      2008
§  Kamus dan Glosarium Sastra, ISBN 2009
§  Interlanguage Phonology: Stress Shifts of English Utterances Made by Indonesian Speakers of English, ISBN 2009
§  Dictionary and Glossary of Literature, 2009
§  Skills for Academic Writing (Teaching Materials for Writing 2), 2008
§  Wawasan Metodologi Penelitian, 2008
§  English Grammar in Use (Buku Ajar), 2007
§  Integrated Skills in English as a Foreign Language in Indonesia (Buku Ajar), 2007
§  Penulis dalam Buku Antologi Tulisan, Parepare 2005 – 2009
§  Makassar,  2 Februar















Anggota Penelti 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.  N a m a                         : Muh. Hasbi, S.S., M.Hum.
2.  Jenis Kelamin               : Laki-laki
3.  Pangkat/Golongan/NIP: Penata Muda Tk. I/IIIb/132317435
4.  Jabatan Fungsional      : Asisten Ahli
5.  Institusi                        : Jurusan Bahasa Inggris FBS UNM Makassar
      6.  Alamat Institusi           : Jl. Dg. Tata Makassar (90224) Telp (0411) 888840
                        Rumah            : Kompleks Bumi Bung Permai Blok A10/9 Makassar (90245) Telp. (0411) 587974, 081342703130
7.  Riwayat Pendidikan
No.
Jenjang
Pendidikan
Tempat
Tahun
Titel
Bidang Spesialisasi
1.
S 1
UNHAS Makassar
1996
S.S
Bahasa dan Sastra Inggris
2.
S 2
UGM Yogyakarta
1999
M.Hum.
Budaya dan Sastra Amerika

8.  Pengalaman Penelitian
No.
Tahun
Judul Penelitian
Posisi
Sponsor
1.
2009
Program Pendidikan Gratis untuk Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun di Kota akassar
Anggota
DP2M Dikti
1.
2008
Analisis Kemampuan Menggunakan Struktur Paralel Bahasa Inggris oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FBS UNM
Ketua
Dana PNBP FBS UNM
2.
2007
Analisis Kesalahan Tata Bahasa pada Karangan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FBS UNM
Anggota
Dana Rutin UNM
3.
2007
Duty and Morality in A Horseman in the Sky by Ambrose Bierce
Ketua
Mandiri
4.
2003
Analisis Program Pelatihan Tenaga Kerja untuk Kebutuhan Pasar Kerja di Sulawesi Selatan
Anggota
Dana Balit-bangda Prov. Sulsel
5.
2002
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi dan Lama Kunjungan Wisatawan di Sulawesi Selatan
Anggota
Dana Balit-bangda Prov. Sulsel
6.
2002
Peningkatan Performance Kepariwisataan Kota Makassar
Anggota
Dana Bappeda Kota Makassar
7.
1999
The Third American Revolution: A Social Economic Analysis of the Great Depression
Ketua
Mandiri




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bumi

AKU DAN MASAKU

Ahmad Munawir Saleh

Menu

Gallery Slider(Do Not Edit Here!)

Search

Copyright Text

 

Sample text

Sample Text

Sample Text